Umar bin Abdul Aziz

By On Sunday, July 12 th, 2015 · no Comments · In ,

Bersama: Ustadz Banu Muhammad, SE., MSE

Kita membicarakan sosok yang luar biasa dalam sejarah Islam. Umar bin Abdul Aziz adalah keturunan ke-lima Khalifah Umar bin Khaththab. Karena sangat prestatif, beliau sering dijuluki khalifah kelima setelah khulafaur rasyidin.

Masa pemerintahannya hanya 29 bulan, bahkan beliau termasuk orang yang meninggal muda, pada usia sekitar 38 tahun. Namun beliau bisa mengubah indikator-indikator ekonomi.

1. Abu Ubaid dalam kitab Al-Kharaj mengatakan bahwa selama masa pemerintahan yang 29 bulan itu, pendapatan per bulan setiap keluarga adalah 40 dinar atau kira-kira setara dengan 80 juta rupiah. Padahal saat itu Arab belum ditemukan minyak, masih padang pasir, masih mengandalkan perdadangan, namun bisa semakmur itu.

Hal itu karena syariat Islam benar-benar ditegakkan.

▪Lima tujuan tegaknya syariat Islam:

  1. Memelihara Agama
  2. Memelihara Jiwa
  3. Memelihara Akal
  4. Memelihara Keturunan
  5. Memelihara Harta

Salah satu hal yang menarik dari masyarakat pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz adalah bahwa pembicaraan mereka adalah saling bertanya tentang bagaimana tilawah mereka, apakah semalam qiyamul lail, dll.

2. Selama memerintah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak suka Baitul Mal masih ada isinya. Jika masih ada isinya maka akan langsung dibagikan sehingga semua orang merasa tercukupi. Akan sulit menemukan orang yang berutang dan mau menerima sedekah. Mungkin beliaulah justru yang paling miskin. Ketika wafat, harta warisannya hanya 11 dinar, dan itu pun dipakai untuk pengurusan jenazah beliau. Warisan yang beliau tinggalkan untuk anak-anaknya adalah ketaqwaan.

3. Salah satu kebijakan beliau yang lain adalah pengaturan ulang kharaj dan jizyah. Beliau membangun institusi semacam Badan Pertahanan Nasional untuk meningkatkan pajak tanah/PBB. Orang dipaksa untuk memanfaatkan tanah yang dimiliki, terutama yang tingkat kesuburan tanahnya tinggi, agar bisa produktif. Sehingga pada masa itu, terjadilah apa yang disebut keberlimpahan produksi. Karena hasil produksi begitu melimpah, maka diekspor untuk menjaga kestabilan harga. Jika barang produksi tidak tahan lama, maka dibagi-bagikan saja. Beliau menyediakan unta-unta khusus untuk distribusi. Pajak tanah (kharaj) bisa mendorong tingkat produktivitas yang luar biasa.

PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat di wilayah subur, daerah satu bisa membantu daerah yang lain. Beliau juga memperbaiki sistem jizyah, melindungi kafir dzimmi dan memperlakukan mereka dengan baik, diatur dan ditata sehingga terkelola dengan baik.

4. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, muncul berbagai macam subsidi seperti di negara-negara maju sekarang seperti Jerman; subsidi untuk anak, ibu menyusui, dsb. Begitu banyak sistem subsidi sehingga kebutuhan hidup setiap orang tercukupi. Hal itu menjadi dorongan untuk berbuat baik, seperti memakmurkan masjid.

Seorang peneliti mengatakan bahwa pada saat itu tidak ada orang yang tidak mengerti Al-Qur’an. Maksiat (seperti mencuri) menjadi tidak perlu karena semua tercukupi.

Demikianlah Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah berhasil membangun masyarakat yang sejahtera. Beliau adalah sosok pemimpin yang sejalan antara perkataan dan perbuatannya.

Tanya Jawab

Q: Apa kebiasaan-kebiasaan beliau yang bisa kita tiru sebagai orang biasa?

A: 1. Shalat malam. Beliau selalu shalat malam dan menikmati shalat malam. Beliau adalah sosok pemimpin yang perintahnya diikuti oleh orang yang mendengarnya. Jika kita ingin perkataan kita didengarkan, maka perbanyaklah shalat malam.

  1. Memperhatikan urusan harta. Istri beliau sebenarnya adalah orang kaya yang memiliki banyak harta. Namun setelah menikah dengan beliau yang merupakan seorang khalifah, mereka hidup dengan sangat sederhana. Beliau mengambil gaji secukupnya.

Sangat anti dengan korupsi dan berhati-hati terhadap bentuk penyelewengan apapun dalam pemerintahan.

Q: Bagaimana Umar bin Abdul Aziz bisa membuat negerinya makmur di masa pemerintahannya?

A: Khalifah Umar bin Abdul Aziz memperbaiki 3 elemen:

Pemimpin

Ulama

Publik

Tingkat kriminalitas hampir nol. Masyarakatnya adalah masyarakat yang tidak mau mengambil lebih dari haknya, tahu kewajibannya, tahu apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.

Q: Bagaimana bisa menyeluruh?

A: Mungkin di Indonesia ada pemimpin shalih, tapi itu baru satu dari 3 elemen.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raf: 96)

Di ayat tersebut, yang disebut adalah masyarakatnya. Karakter masyarakatnya amat sangat berpengaruh. Pertanyaan yang sulit adalah bagaimana beliau bisa mengubah masyarakatnya menjadi masyarakat yang memiliki karakter yang baik.

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X