Tazkiyatun Nafs sebagai Pondasi Jiwa

By On Wednesday, July 08 th, 2015 · no Comments · In ,

Bersama:

Ustadz Ahmad Sahal Hasan, Lc.

Rabu, 8 Juli 2015

⏰ 21.30-23.00 WIB

Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah, UI Depok

 

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

 

Sekarang ini berada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kebanyakan dari kita sebagai umat muslim akan melaksanakan salah satu kegiatan pencarian lailatul qadr. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan, yang disebut dengan I’tikaf. Namun apa sebenarnya tujuan dari I’tikaf (berdiam diri di Masjid) ini?

 

[Ibnu Qoyyim berkata]

Bahwa tujuan dari i’tikaf adalah agar hati kita beri’tikaf atau terfokuskan hanya untuk Allah SWT. Agar hati kita tidak lagi disibukkan oleh kesibukan duniawi yang dapat melupakan Allah SWT.

 

Allah SWT mensyari’atkan i’tikaf melalui Rasulullah dengan tujuan agar hati dan jiwa kita memiliki ketersambungan dengan Rabb secara terus-menerus.

 

I’tikaf juga dapat memberikan kita banyak manfaat diantaranya Tazkiyatun Nafs pada jiwa dan diri kita.

Tujuan Tazkiyatun Nafs adalah agar hati dan jiwa menjadi hati dan jiwa yang dapat terfokus terus-menerus hanya untuk Allah SWT sebagai tujuan kita. Sehingga jika hati dan jiwa kita sudah tersambung dengan Allah SWT maka akan terbentuk amalan fisik seperti pergi ke Masjid. Jika amalan fisik terus dilakukan, maka akan menghasilkan energi yang besar untuk hati kita agar terus tersambung dengan Allah dalam keistiqomahan kepada-Nya.

 

Q. S. Al-Hadid : 16

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

 

Ketersambungan kepada Allah akan kuat bilamana kita senantiasa selalu tersambung dan bersama Al-Qur’an, seperti tilawah. Tilawah ini dapat kita jadikan wirid harian, misal 1 hari 1 juz secara rutin, maka ia akan selalu bertemu surat-surat dalam Al-Qur’an dan tak akan asing lagi baginya jika bertemu dengan surat-surat tersebut. Kalau sampai merasa asing, berarti kita belum rutin melakukan tilawah.

 

⏩ Tilawah terbagi menjadi 2 :

1⃣ Tilawah Ta’abudiyyah

Yaitu tilawah yang dilakukan secara terus-menerus, targetnya khatam. Dijadikan dzikir.

 

2⃣ Tilawah Tadaburiyyah

Yaitu tilawah yang sekaligus mentadaburi/merenungi setiap ayatnya yang dapat dibantu dengan buku tafsir Al-Quran dan lainnya.

 

Penting bagi kita sebagai seorang muslim untuk selalu mengonsumsi Al-Quran. Kenapa? Karena Al-Quran sendiri merupakan Ruh dari diri manusia.

 

Tazkiyyatun Nafs

زكا- يزكي – تزكي

Terbagi menjadi 2:

1⃣ Takhriyah

Membersihkan jiwa dari berbagai kotoran

2⃣ Tahriyah

Menghiasi jiwa dengan mengenal Allah dan sifatnya.

Yang harus dilakukan dalam tazkiyatun nafs :

1. Mujahadah

2. Doa

 

Q. S An-Nur :21

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۚ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَىٰ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

 

Sulitnya diri kita dalam menahan hawa nafsu, karena nafsu itu adalah musuh yang terdapat di dalam diri kita sendiri.

Ibarat pencuri yang berada dalam rumah akan sulit dikeluarkan atau diketahui daripada pencuri yang berada di luar rumah.

 

Al-Imam Ghozali berkata

“Semakin sulit kita dalam mengobati dan meluruskan hati dan diri kita, maka disitulah kita membutuhkan Allah SWT. Setan adalah musuh, jadikanlah mereka musuh yang nyata bagi kalian semua.

 

Malik bin Dinar berkata

“Bagi saya diantara golongan setan yang ada, setan manusialah yang paling berbahaya. Karena jika saya berdzikir, setan jin akan langsung pergi dan kabur dari saya, namun sebaliknya untuk setan manusia. Ketika saya berdzikir, mereka malah mendekat dengan ancaman kepada saya. Bangsa setan jin itu menggoda manusia sedangkan bangsa setan manusia itu menggoda dan memaksa.

 

Untuk taat kepada Allah SWT kita butuh energi yang didapat melalui berbagai sarana tarbiyah ruhiyah. Tapi ingat, ketika kita sedang melakukan ketaatan kepada Allah, melaksanakan amalan-amalan kebaikan, kita tidak sedang beramal di ruang kosong, karena kita tidak sendiri. Oleh karena itu, energi yang kita punya harus terus kita tambah dan kita salurkan untuk menghadapi musuh dan godaan setan yang ingin menyesatkan kita. Saat kita telah memiliki kepekaan terhadap Allah SWT dan keinginan untuk memerangi kebatilan, maka ketika kita meniti jalan-Nya kita siap untuk dipikul dan memikul.

 

Q. S. Al-Hajj : 77-78

Ayat 77

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ۩

“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”

 

Ayat 78

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”

 

Kaum muslimin yang diusir dari negeri mereka sendiri, seperti Rohingnya. Mereka diusir dari negeri mereka bukan karena alasan apapun melainkan hanya karena mereka mengatakan bahwa mereka memiliki Rabb, yaitu Allah SWT. Dan inilah yang dinamakan Tarbiyah Ruhiyah.

 

✨Closing Statement✨

Tazkiyatun nafs dalam mempraktekkannya jangan sampai keluar dari syumuliyatul islam, sesuai integral islam.

Sehingga kita tidak masuk dalam perangkap syaitan. Fokuskan pada satu kegiatan yaitu menuju Allah SWT.

 

Mari mengevaluasi ibadah kita selama ini. Sudahkah kita niatkan hanya untuk Allah? Karena segala ibadah dan amalan yang telah kita lakukan sebenarnya digunakan untuk energi keimanan kita agar keimanan dan ketaatan kita semakin bertambah.

 

Wallahu a’lam bishshawab.

 

Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi

 

Website : mesjidui.ui.ac.id

Youtube : bit.ly/mesjidui

Twitter: @masjidUI

 

Pesiar Masjid UI 1436 H – Berlayar Menuju Pulau Taqwa ⛵

-mari sebarkan-

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X