Remain Steadfast After Ramadhan

By On Saturday, July 11 th, 2015 · no Comments · In , ,

Bersama: Ustadz Dr.Eng. Yunus Daud, Dipl. Geotherm.Tech., M.Sc

Remain steadfast atau istiqomah.

Bagaimana caranya setelah ramadhan kita tetap istiqomah dalam ibadah-ibadah yang sudah kita jalankan selama bulan ramadhan?

Tetap, istiqamah.

Liddiini hanifa, hendaklah kalian tetap lurus, jangan bergeser, ‘remain constant’. Ini sangat penting. Karena selama bulan ramadhan kita sudah latihan selama kurang lebih 30 hari.

Q. S. Arrum : 30

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Ibadah dalam islam salah satunya adalah dengan pengendalian diri sepanjang hayat, Istiqomah.

Q. S. Al-Hijr : 99

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”

Agar kita mengabdi kepada Allah SWT, dengan yakin. Kita harus terus menerus untuk mawas diri kepada Allah SWT. Jika Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir, semoga kita bisa menjadikan setiap amalan kita adalah yang terbaik. Namun jika Allah SWT memberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan berikutnya, berarti kita akan kembali melewati perjalanan yang panjang. Maka dari itu, kita harus bisa mencapainya dengan baik sampai akhirnya kita berjumpa dengan-Nya, tetap istiqomah terhadap amalan-amalan ibadah yang sudah kita lakukan selama bulan Ramadhan ini.

Q. S. Al-Baqarah : 21

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”

Ibadah – Pengendalian- Taqwa adalah simple flow chart, semoga diamalkan sehari-hari.

Keep on the track

Taqwa itu takut kepada Allah SWT,

Menjauhi segala apa yang dilarang-Nya dan melaksanakan semua apa yg diperintahkan-Nya.

Hati-hati dari :

– Perangkap-perangkap setan

– Duri-duri yang menganggu ketaatan.

Ibadah sholat adalah pengendalian diri agar selalu fokus kepada Allah SWT.

Bagaimana tidak, kita mulai dari berwudhu, bercucuran air wudlu, lalu berdoa, lalu menunaikan sholat semuanya kita lakukan untuk-Nya.

==> Sholat ini adalah dialog kita dengan Allah SWT, hendaklah melakukannya dengan pelan-pelan, istiqomah sehingga batin kita bisa mendengar jawaban dari Allah dari setiap ayat-ayat yang kita lantunkan.

Pengendalian diri itu sangat penting

Dalam Membaca surat-surat dalam sholat, kita baca dengan perlahan, yang ringan dan sebaiknya kita paham maknanya, sehingga kita bisa meresapinya ketika sholat, misalnya surat Al-Ikhlas, rasakan Allah itu ahad, Zat yang Maha Esa. Allah tempat tumpuan semua makhluk. Karena kalau tidak, kita pasti ingin sholat cepat-cepat, rasanya sholat hanya sebagai penggugur kewajiban. Padahal disitulah kita bisa berdialog dengan Allah SWT.

Puasa pengendalian diri dari syahwat, agar dapat hidup lebih sehat dan lebih bertaqwa.

– Puasa ada rambu-rambunya, apalagi puasa Ramadhan, seperti :

  1. Puasa benar, apa yang dikonsumsi jelas, halal & thayyib.
  2. Habis sahur, bergegas sholat subuh ke masjid

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala haji dan umrah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menambahkan: “Sempurna..sempurna..sempurna…” (HR. At Turmudzi no.589 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Namun hal ini butuh pengendalian diri yang berat. Apakah kita akan merespon baik apa yang sudah disampaikan Nabi dalam hadist di atas?

Ketika kita mempunyai keinginan untuk berhaji, maka senantiasa berdoa agar Allah SWT mengabulkan. Namun jika Allah SWT belum mengabulkan, maka kita bisa melakukan amalan yang sudah disampaikan oleh Nabi tersebut.

Zakat adalah pengendalian diri dari kekikiran, penumbuhan sikap dermawan dan solidaritas sosial.

Ketika ada kewajiban untuk berzakat maka segera tunaikan, jangan menunggu deadline. Agar harta yang telah Allah amanahkan kepada kita semakin berkah.

Haji adalah pengendalian diri dari berbagai larangan dan fokus pada menguatkan tauhid kepada Allah SWT.

Ketika ingin berhaji, kita minta kepada berdoa kepada Allah SWT. Jika belum diberi kesempatan maka waktu yang ada digunakan untuk mempersiapkan dan mempelajari ilmu Allah, digunakan untuk latihan agenda yang dilaksanakan saat haji, karena ketika berhaji di sana banyak ganguan.

Kalau haji itu mabrur, tidak ada balasan selain surga.

Ketika di Mina, melempar jumrah kurang lebih hanya membutuhkan waktu 2 jam. Tapi menunggunya 24 jam, nah yang 24 jam ini buat apa?

Kita bisa ciptakan kebiasaan baik saat menunggu, yaitu diantaranya kita bisa tilawah AlQur’an, muraja’ah hafalan, mempersiapkan diri sepulang dari Mina apa yang akan dilakukan. Membiasakan kebiasaan-kebiasaan baik ini adalah juga salah satu bentuk pengendalian diri, perlu dilakukan agar waktu kita tidak terbuang sia-sia.

Sama halnya dengan bulan Ramadhan yang terdiri dari 29/30 hari. Ibadah-ibadah apa saja yang sudah kita lakukan ketika di bulan ini. Jangan sampai kita menyesal ketika Ramadhan telah berlalu, namun ibadah yang kita lakukan biasa saja. Seharusnya kita bisa mengoptimalkan ibadah, karena disini bulan pelipatan pahala.

Karena itu mulai saat ini, harus dibuat planning. Menyiapkan diri dengan membuat planning yang bagus untuk 11 bulan ke depan, target apa saja yang akan kita capai, tentunya targetan yang bisa membawa kita menuju Surga-Nya. Selepas Ramadhan perlu mengendalikan diri sebaik-baiknya.

Q. S. Yusuf : 53

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”

Hikmah :

-Tidak dibolehkan untuk menurutkan hawa nafsu

– Menempatkan nafsu di bawah bimbingan wahyu Allah SWT dan Rasul-Nya.

Nabi Yusuf itu dikaruniai wajah yang tampan dan bertaqwa, namun juga ujiannya berat. Terpisah sekian puluh tahun dengan ayahnya, menjadi budak, melayani semua permintaan tuannya, termasuk memenuhi permintaan Zulaikha. Dan itu tidak mudah. Butuh perjuangan untuk menolaknya. Dan Nabi Yusuf berhasil menolaknya.

Berat untuk mengendalikan diri agar nafsu kita dirahmati oleh Allah SWT. Jika dirahmati, kita bisa inline dengan Allah SWT

1. S. Al-Baqarah : 183-187

Terdapat banyak pelajaran dalam ayat ini, Allah SWT menginginkan kita :

– Agar bertakwa

– Agar bersyukur

– Agar memperoleh kebenaran

Kita diminta untuk bertaqwa terus menerus, apapun kondisinya.

Remain steadfast after ramadhan : Komprehensif Integrated :

Artinya setelah Ramadhan ini

– Setiap malam kita isi dengan Qiyamul Lail

– Puasa, dengan menjaga lisan, hati, telinga.

– Berakhlak karimah, helpful, senantiasa sopan, baik kepada orang.

– Interaksi dengan Al-Qur’an meningkat

– Doa, dzikir, dan i’tikaf

– Membahagiakan keluarga

Kondisi fitrah :

– Fisik yang kuat

– Jiwa yang sehat

– Akal yang sehat

Akan membentuk diri menjadi pribadi yang taqwa, bersyukur, dan terbimbing.

Jangan sampai kita puasa tetapi sakit-sakitan, karena hidupnya tidak dimanage dengan baik. Untuk itu agar kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik perlu adanya  manajemen makan, manajemen istrirahat. Tidur itu ada porsinya, jangan berebihan dan jangan sampai tidak istirahat.

✨Puasa Ramadhan & Pola Hidup Sehat✨

11 bulan berikutnya bisakah kita tetap sehat tanpa sakit?

How?

  1. Niat yang kuat untuk berpuasa secara sehat
  2. Menerapkan pola hidup sehat saat puasa
  3. Melanjutkan pola hidup sehat  selepas Ramadhan

Rasulullah saw. Bersabda

المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف (رواه مسلم)

Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah”.(HR.Muslim)

Piramida Pola Sehat

  1. Pola olahraga sehat
  2. Pola fikir/jiwa sehat
  3. Pola tidur sehat
  4. Pola makan sehat

Dasar utamanya adalah sehat di pola makan. Maka kita harus hati-hati dalam mengatur pola makan ini.

Q. S An-Nahl : 114

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

Hikmah :

– Diperintahkan makan yang halal dan thayyib

– Diperintahkan untuk mensyukuri nikmat Allah SWT

Q. S. Thaha : 81

كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي ۖ وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَىٰ

“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang  menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.”

Hikmah :

– Memilih, menyeleksi makanan yang baik

– Tidak berlebihan pada ukuran pola makan.

Karena jika berlebihan akan menimbulkan penyakit-penyakit yang banyak.

Makanya perut ini perlu dimanage dengan baik.

Jangan suka makan nasi goreng, ==> nasinya saja belum tentu bagus, digoreng pula.

1. Pola makan Sehat

  1. Bersahur
  2. Ketika perut kosong, mengisinya dengan yang paling mudah dicerna, tahap demi tahap, dimulai dari air putih, kemudian kurma, anggur dsb
  3. Membiarkan perut mencerna dengan baik, sembari melaksanakan ibadah sholat maghrib
  4. Setelah itu baru makan yang dicernanya perlu waktu
  5. Makan perlahan
  6. Isi sesuai porsinya. Berhenti sebelum kenyang. 1/3 untuk air, 1/3 untuk makanan, dan 1/3 untuk udara.

2. Pola Tidur Sehat

1. Tidur selepas tarawih, agar bangun lebih cepat, sholat malam itu menguatkan jiwa.

Q. S. Al-Muzammil : 6

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.

2. Tidur lebih awal

3. Pola pikir dan jiwa yang sehat; tazkiyatun nafs

1.Husnudzon, positive thinking.

  1. Membersihkan diri dari dengki
  2. Menebar senyum
  3. Menghindari marah, marah itu dilarang
  4. Menangis karena iman kepada Allah SWT
  5. Menguatkan hubungan dengan Allah SWT
  6. Menghindari diri dari maksiat

Lakukan amalan yang sedikit tapi rutin.

  1. Rasul menganjurkan melangkah menuju masjid
  2. Olahraga yang ringan, minimal 30 menit tiap hari

3.Berjalan kaki selepas subuh, memperbanyak dzikir, senam dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sudah hampir 4 tahun, ustadz Yunus Daud menerapkan pola hidup sehat ini. Yang biasanya selepas naik gunung, langsung jatuh sakit dan membutuhkan recovery yang lama. Namun setelah menerapkan pola hidup sehat ini, menjadi lebih baik staminanya, tidak mudah sakit.

Apakah kita bisa Qiyamul Lail tiap hari?

Bisa, insya Allah minimal 2 rakaat 1 witir. Minum air mineral menjelang subuh. Sepulang dari masjid dengan jalan kaki.

Sakit? mungkin polutan belum keluar. Wajib bagi kita setiap hari untuk mengeluarkan polutan, agar tidak tertimbun menjadi penyakit. Jangan hanya memikirkan makanan yang masuk, tetapi pengeluaran kotorannya juga dipikirkan.

Menu yang harus dijaga :

– Mengatur ggl : gula, garam, lemak

– Nasi merah, nasi putih

– Tempe tahu, ditumis tanpa minyak

– Ikan dipindang

– Susu kedelai

– Kacang-kacangan, kacang hijau, kacang merah, kedelai, kacang tanah.

– Madu

Keajaiban yang diperoleh :

– Emosi stabil

– Mudah bangun malam

– Tidak terkena flu

– Stamina jadi lebih kuat

Q. S. Al-Ahqaf : 13-14

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”

Mari kita senantiasa :

– Menjaga hati

– Menundukkan dan mengelola nafsu

– Menjaga & bersemangat menjaga ibadah Ramadhan

– Sholat tepat waktu

– Sholat rawatib

– Dhuha

– Qiyamul Lail

– Puasa 6 hari di bulan syawal

– Puasa senin kamis & ayyamul bidh

– Interaksi dengan Al Qur’an, tilawah-tahfidz-tadabbur-praktek

– Menjaga pola hidup sehat, pola makan sehat

– Akhlak mulia

– Menjaga kebiasaan shodaqoh & murah hati

– Tekun dan sabar dalam menuntut ilmu

– Istiqamah dalam kerja-kerja dakwah

[Tanya ~ Jawab]

1. Terkait ba’da shubuh, apakah lebih baik jalan-jalan, memperbanyak sholat, atau berdiam diri di masjid sambil dzikir?

Berdiam diri memang dianjurkan, namun hal ini disunnahkan, boleh melakukan yang lain-lain, bisa dipilih, atau dikombinasi, bisa juga digabung, misalkan hari ahad karena libur bisa digabung secara berurutan. Namun menekankan rambu-rambu, Adam AS dan Hawa, menghadapi dosa yang pertama yaitu aurat, aurat penting kedudukan dalam islam, apalagi wanita yang auratnya lebih banyak daripada laki-laki. Allah SWT mengaturnya dalam Al-Quran,

Katakanlah ya Muhammad kepada orang yang beriman untuk menundukkan pandangan, tahanlah, tundukkan sebagian pandangan.

Di masjid berdiam diri, khususnya 10 hari terakhir, untuk meraih Lailatul Qadr, Kapan?

Waktunya tidak tentu, yang penting kita dekat, agar kita diampuni oleh Allah SWT.

2. Bagaimana cara menghitung 1/3 untuk makan, 1/3 untuk udara, 1/3 untuk air?

Jawab :

1/3 ini bukan exact number, insya Allah tidak demikian. Porsi untuk makan, air, udara itu ada. Bagaimana kita mengukurnya?

Kita membiasakan diri untuk berhenti makan sebelum kenyang, karena akan menumpuk di atas makanan yang sebelumnya kita makan. Hal ini akan mempercepat pembusukan dan pembusukan ini membutuhkan enzim yang banyak, energi yang banyak juga. Karena itu harus diatur, cara yang dianjurkan, diawal minum air, sahur : air putih, (menundukkan hawa nafsu)

– Makan buah, atau jus, jangan minum jus yang dibotolan, jus cepat busuk, bakteri mau makan itu, kalau buat jus segera diminum.

3. Rasulullah menganjurkan untuk tidak tidur ba’da shubuh, tapi setiap i’tikaf begadang. Bagaimana menyiasatinya agar tidak ngantuk?

Jawab :

Nabi menganjurkan qailullah, siang hari tidur sejenak. Maka ini akan membuat saat QL-nya tidak ngantuk. Sambil duduk bisa, ba’da dhuhur tidur yang paling baik yaitu sekitar 20 menit. Ini akan membuat tubuh kita segar kembali dan siap beraktivitas.

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X