“Meraih Kemuliaan Jiwa Melalui Syukur dan Sabar”

By On Friday, October 16 th, 2015 · no Comments · In

Bersama : Ustadz Dedy Martoni, S.Pd., M.Si.

|Ahad, 13 September 2015 |07.00-09.00 WIB |Aula Utama Masjid UI Depok|

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Kebersihan dan kemuliaan jiwa adalah hal yang sangat penting. Tubuh saja butuh kita bersihkan 2 kali sehari. Apalagi untuk kebersihan jiwa, kita wajib membersihkannya minimal 5 kali sehari yaitu dalam shalat wajib yang kita kerjakan setiap hari.

[Q. S. Al A’la : 14-15]

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan beriman

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ

dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang

Setiap jiwa itu menghendaki kesucian, sekalipun seorang penjahat tetap ingin dimuliakan, ingin dihargai, ingin dihormati. Tidak ada jiwa manusia yg ingin dihinakan. Fitrahnya kita selalu menghendaki kesucian. Ketika kita masuk dalam sebuah rumah, kemudian rumah itu rapi, bersih, dan harum, maka kita akan menyukainya. Ketika kita masuk diajak berkendara, naik ke dalam mobilnya, di dalamnya wangi, rapi , bersih, seluruhnya tertata rapi maka kita akan merasa senang. Kita melihat masjid bersih, rapi, suci, maka kita juga akan merasa senang. Itulah fitrah manusia. Sungguh, beruntunglah, manusia yang sering kali mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah orang yg mengotori jiwanya.
Bagaimana cara kita mensucikan jiwa? Beribadah kepada Allah swt.

Sholat yg 5 kali semalam, isya-shubuh, shubuh-dhuhur, dhuhur-asar, asar-maghrib, itu dapat membersihkan tubuh kita dari dosa-dosa. Bagaimana wahai sahabatku, jika didepanmu ada sungai yg bersih, lalu kamu mandi setiap hari dengan air tersebut, masihkah ada kotoran di tubuhmu? Begitulah Allah swt ingin membersihkan sebersih-bersihnya jiwa kalian.

Betapa nikmatnya orang yang mensucikan jiwanya. Sedangkan yang mengotorinya akan gelisah, misalnya pembunuh yang berdarah dingin.

Ada sebuah kisah : Seorang penjahat yang akan dieksekusi mati, dia diberi kesempatan untuk menyampaikan kalimat terakhir, apa yang akan disampaikan penjahat tsb?
Apakah dia senang setelah mendapatkan harta, kemudian berfoya-foya? Pesan yg disampaikan untuk keluarganya : Saya pesankan kepada keluarga, cukuplah saya, kakekmu, pamanmu, ayahmu, yg melakukan ini tetapi janganlah ada keturunan saya yg mengikuti saya. Ini membuktikan bahwa jiwanya gelisah. Maka berbahagialah, bagi orang yang mensucikan.

Misi para Rasul adalah seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam Q. S. Al A’la : 14-15

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)”

“dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.”

Bagi orang yang beriman kepada Allah swt, hidup ini adalah ujian, kita adalah pewaris surga Allah, karena nenek moyang kita adam dan hawa adalah berasal dari surga, karena iblis-lah kita berada di dunia. Dunia ini adalah ujian, yang nantinya akan kembali kepada Allah swt, yang akan kembali kepada sang pencipta. Bahwasananya semua yang kita miliki, kaki, tangan, mata, semuanya akan bersaksi kepada-Nya.

Seorang muslim dipuji oleh Rasul karena imannya, mereka tahan ujian. Ajaib, hebat, dan mengagumkan orang-orang beriman itu.

Rasulullah Saw bersabda,” Sungguh menakjubkan perilaku orang mukmin. Semua keadaan baik baginya. Jika memperoleh kesenangan dia bersyukur ; dan yg demikian itu adalah baik baginya; dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan yg demikian itu adalah baik baginya. Perilaku seperti itu hanya ada pada diri seorang mukmin.”
[HR. Muslim dan Ahmad]

Hadist ini menjelaskan kondisi kita, jiwa sering kali merindukan kesucian. Jika kita tidak membingkai jiwa kita dengan dzikrullah, maka iblis yg akan masuk. Dzikrullah, itulah makanan hati kita.

Hati —-mengingat Allah—dengan dzikrullah—-sujud adalah posisi hamba yg paling dekat dengan Rabb-nya— bisa menahan hawa nafsu— menjauhi iblis dan setan—beribadah dan berdzikir— menjadi pribadi yg tenang dan benar.

Misalkan kita kehilangan sesuatu, jika kita orang yg beriman, maka kita akan terbingkai untuk tetap mengucapkan kalimat-kalimat yg indah.

Orang arab ketika marah, apa yg diucapkan masih memiliki makna yg baik, “semoga Allah swt menunjukkanmu”.
Bukan malah bahasa binatang yang keluar. Kata-kata yang baik adalah buah dari jiwa yang bersih.

Maka, orang-orang yg sering sekali berdzikir, akan mampu menahan emosinya. Mampu menahan, menjauhkan iblis dan setan, sering kali dia melakukan yg terbaik. Orang-orang yg seperti ini memiliki jiwa yg tenang. Karena ingat kepada Allah swt.

[Q. S. Ar Ra’ad : 28]

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram

Makanya, doa orang yang akan menikah itu supaya assakinah, sukun, diam, waqaf,  tenang.

➡Jasad — Ath thoah
Jasad, agar bisa digunakan untuk taat kepada-Nya harus dijaga :
– Memakan makanan yg halal dan baik. Halal dan baik secara dzat dan cara mendapatkannya.
– Olahraga dan hidup secara sehat

➡Akal —  Ada otak kiri yg berfikir serius dan otak kanan berfikir seni, kreatifitas

Selain merawat jasad, kita juga perlu merawat akal, yaitu dengan ilmu, ilmu utama yg wajib kita pelajari adalah Al Quran & Hadist, lalu kemudian Science, yg kemudian akan muncul prinsip untuk belajar seumur hidup, sehingga terciptalah Ulul Albab —> Generasi yg cerdas lagi mulia.

[Q. S. 3:190-191]

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka

رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun

[Q. S. Az Zumar : 9]

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran

– Ketika bayi dalam kandungan masih berusia 120 hari , bacakan Al-Quran, karena ketika dalam kandungan itu saat yg bagus untuk mengajarkan akal sejak dini dengan  Al Quran & Hadist. Al Quran itu berbanding lurus dengan kecerdasan matematik dan prestasi-prestasi yg lainnya.

– Muhammad Al Fatih, dididik oleh Syeikh Aaq syamsuddin (keturunan Abu Bakar As Siddiq), beliau mendidik putra mahkota dengan Al Quran dan Hadist terlebih dulu baru kemudian  mengajarkan ilmu sains.

– Rasul tidur hanya 2 jam dalam sehari, namun tidurnya berkualitas.

Makanya orang yg seperti ini (mukmin yg senantiasa membersihkan jiwa) jiwanya sudah mantep. Dan akan senantiasa mensyukuri atas apapun karunia-Nya.

[Q. S. Ibrahim : 7]

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

Ulama mengatakan bahwa keimanan itu ialah separuhnya sabar dan separuhnya lagi ialah syukur

(((Sabar+Syukur ===> Iman)))

[Q. S Ali Imran : 13]

قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ ۚ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati

Sifat – sifat manusia :

➡Q . S Al Ma’arij :19-21

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah

وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir

➡Q. S At Takatsur : 1-2

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

sampai kamu masuk ke dalam kubur

➡ Q. S. Al Humazah : 1-3

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela

الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya

Syukur itu sangat penting, karena sikap ini mengingatkan untuk berterimakasih kepada pemberi nikmat yaitu Allah swt dan perantara nikmat yang diperolehnya (manusia). Dengan bersyukur kita akan merasa rela dan puas atas nikmat Allah swt yang kita peroleh dengan tetap meningkatkan usaha untuk mendapat nikmat yang lebih baik.

Lakukan dengan membuka hati dan fikiran. Untuk urusan dunia jangan pernah melihat ke atas, karena tidak akan pernah kita mencapai rasa cukup namun lihatlah ke bawah agar senantiasa menjadi orang yang pandai bersyukur, sedangkan untuk urusan akhirat baru kita melihat ke atas. Agar kita senantiasa termotivasi untuk meningkatkan amalan-amalan kita yg bisa membuat Allah ridha dan berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

Hati dan syukur

Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”
[HR. Bukhari-Muslim].

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

   ?Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

Di dalam Q. S. Ar-Rahman, ayat ini diulang – ulang sampai 31 kali. Pernahkah kita mentadabburinya?

Iblis selalu menghalangi manusia dari bersyukur. Karena iblis dendam,Allah telah menghukumnya tersesat, seperti yang Allah abadikan kisahnya dalam ayat berikut :

[Q. S. Al Araf : 16-18]

Ayat 16
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus

Ayat 17
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka.Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyuku

Aku adalah sesuai persangkaan hamba-Ku.
[Hadist Qudsi]

“Orang yang cerdik adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk hari setelah mati, Sedang orang yang bodoh adalah orang yang ngikuti hawa nafsunya dan mengharap rahmat Allah”

1. [Syukur]
Hakikat syukur
Menurut Imam Al Qusyairi adalah pengakuan terhadap nikmat yang telah diberikan Allah yang di buktikan dengan ketundukan kepada-Nya.

Allah mensifati dirinya dengan Asy-Syakur  dan Asy-Syakir , dan juga menamakan orang-orang yang bersyukur dengan dua nama ini. Dengan begitu Allah mensifati mereka dengan sifat-Nya dan memberikan nama kepada mereka dengan nama-Nya. Hal ini sudah cukup untuk menggambarkan akan kecintaan dan karunia Allah swt yang diberikan kepada orang-orang yang bersyukur.

[Q. S. Al-Baqarah : 158]

“Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Bersyukur
– Secara Lisan : Mewujudkan rasa terima kasih kepada Allah swt melalui ucapan dalam bentuk pujian kepada-Nya, misalnya : mengucapkan Alhamdulillah

– Secara Hati (Sikap) : Keinginan untuk selalu berbuat kebaikan. Menjaga nilai-nilai kebaikan.

– Secara Perbuatan : Mempergunakan nikmat Allah swt menurut kehendak-Nya yang memberikan nikmat itu sendiri.

Dimensi kenikmatan dunia :
– Memiliki Iman yg kuat
– Sehat dan tenang
– Rizki yg banyak dan berkah
– Keluarga yg harmonis
– Hubungan yg indah dgn sesama manusia, memiliki banyak sahabat
– Hidup lebih bermakna

Ibnul Qayyim berkata, “Syukur seorang hamba terasa lengkap jika ia mematuhi tiga syarat dan ia dikatakan orang bersyukur jika melengkapi ketiga syarat itu:

1. Ia mengakui nikmat Allah pada dirinya.
2. Ia memuji Allah atas nikmat itu
3.Ia menggunakan nikmat itu untuk mendapatkan keridhaan-Nya.”

[Q. S. Al-Qasas : 77]

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

Kenikmatan di negeri akhirat adalah ketika kita masuk surga.

[Q. S. Ali imran :146]

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar

2. [Sabar]
Hakikat sabar adalah sebuah budi pekerti luhur yang dapat menahan seseorang dari perbuatan yang tidak baik. Sabar termasuk salah satu dari kekuatan batin (psikis) yang dapat menstabilkan jiwa seseorang sehingga menjadi baik dan lurus. (Uddatush Shabirin, hlm. 11)

Sabar dapat diklasifikasikan menjadi tiga :

1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, dengan selalu mengerjakan segala perintah-Nya Subhanahu wata’ala.
2. Sabar dari perbuatan maksiat,  selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala.
3. Sabar atas segala musibah yang menimpa.

Sabar ketika dalam peperangan memakai tombak, pedang, panah.

Sabar itu dalam bentuk aktif bukan dalam bentuk pasif. Sabar bukanlah tindakan untuk menghadapi suatu hal, melainkan sebuah bahan bakar untuk melakukan tindakan. Semua tindakan ketika disertai kesabaran maka hasilnya akan berkualitas.

[Q. S. Al-Baqarah 155-157]

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

Gambar musibah yg menimpa jamaah Haji, Jumat 11 September 2015 lalu

Gambar musibah yg menimpa jamaah Haji, Jumat 11 September 2015 lalu

Pahala yg besar bagi seorang hamba, jika hamba tersebut mampu senantiasa dalam kesabaran.

[Q. S. Al-Hajj : 34-35]

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah

الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَىٰ مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka

Hikmah Bersyukur dan bersabar

1. Selalu melakukan kebaikan
2. Memuji Allah, dengan menyebut-nyebut karunia-Nya.
3. Melakukan ketaatan, sehingga menjauhkan setan.
4. Mendapat petunjuk Allah
5. Kita menjadi pribadi yg tenang,

[Tanya – Jawab]
1. Bagaimana jika Mesjid UI sebagai wadah untuk mahasiswa-mahasiswa UI untuk mengajarkan Al Quran dan Hadist sebagai landasan utama sebelum belajar ilmu yg lain demi masa depan yg lebih baik?

➡Berharap para dosen yg memberikan landasan Al Quran dan hadist. Dosen boleh memadukan antara ilmu yg ada di Al Quran dan Hadist. Karena dosen lebih memiliki kebebasan dalam menyampaikan materi daripada seorang guru. Karena bila yg menyampaikan seorang guru, guru masih terbatas penyampaiannya karena langsung di supervisi oleh kepala sekolah.

2. Ada ungkapan bahwa kesabaran itu terbatas. Kalau tidak ada batas itu bagaimana maksudnya?

➡Sabar yg dimaksud pada ungkapan adalah sabar marah.
Sabar yg sebenarnya adalah yg seperti terdapat pada Q. S. Ali Imran:146
” Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”

Mereka tidak menyerah dalam berperang.
Khalid bin walid, ingin mati syahid. Sehingga berperang badannya tidak ada yang kosong dari bekas cabikan pedang. Namun beliau tetap maju untuk ikut berperang sampai akhirnya mati syahid. Strateginya dipelajari oleh Amerika, karena tidak mudah terkalahkan.

➡Ketika Ibu menghadapi anak, diuji pasangan yg mendapatkan suaminya sedang selingkuh.

Sabar itu bukan diam saja, namun berusaha bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan yg dihadapi dengan baik. Sabar itu bahan bakar untuk melakukan tindakan dan bukan tindakan itu sendiri.

➡Diuji dengan anak yang suka main judi, apakah sabar itu lalu kita membiarkannya? TIDAK
Sabar itu aktif, tidak bisa diam, dan tidak sakan, waqaf, namun mengatur strategi untuk perubahan. Cari solusi yg benar bagaimana agar anaknya tidak main judi.

Apapun yg terjadi jangan sampai menghalangi kita menuju surga Allah swt.

➡Dihina, difitnah, inilah karena kita mempunyai Allah swt.
Rasul mengajarkan kepada kita, untuk berdoa kepada Allah ketika tertimpa musibah :
“Allahumma jurni fi musibati wa akhlif li khairan minha”
(Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya)”
[HR. Muslim, Ibnu Majah, Malik, dan Ahmad bin Hanbal]

Wallahu a’lam bishshawab

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X