Tafsir Surat Al Qadr

By On Thursday, July 09 th, 2015 · no Comments · In

Bersama: Ustadz Sihabuddin, Lc., MA

Kamis, 9 Juli 2015

⏰ 05.00-06.30 WIB

Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah, UI Depok

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Penyusunan surat dalam Al Quran bersifat tauqisi, yaitu semuanya berdasarkan arahan dari Allah SWT melalui malaikat jibril. Tidak ada aturan khusus, kecuali menurut arahan Allah SWT.

Tafsir pada kajian ini bersifat tauqili, yaitu langsung ayat per ayat. Yang mengorelasikan dengan surat yang lain dan hubungan yang terkandung. Berbeda dengan tafsir yang bersifat mauquni, yaitu tematik, pembahasannya bisa saja lari dari ayat ke ayat atau surat ke surat. Misalkan bertema thaharah, maka akan dibahas tafsir ayat/surat Al-Qur’an yang sesuai dengan tema tersebut.

✨Q. S Al-Qadr : 1-5✨

Merupakan surat makiyah, surat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah. Surat ini menjelaskan tentang turunnya Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadr dan bertujuan untuk mengagungkan malam ini dengan menyebutnya lebih baik dari 1000 bulan.

 

⏩Ayat 1

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”

 

Inna,

“Sesungguhnya kami”,

Kenapa Allah zat yang Esa, menyebutkannya dengan kata Kami?

Kata Inna : menandakan keagungan Allah, sebagai bentuk takdzim. Misal ada ustadz yang alim, keren, kemudian kita ingin menyapanya langsung, pastinya kita tidak menyapa dengan sapaan “ente”, tapi kita akan memilih dengan sapaan “antum”, ini bukan berarti ustadznya banyak, tetapi sebagai bentuk rasa penghormatan, sebagai takdzim.

Ada juga yang menyebutkan bahwa makna inna, yaitu ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur’an melibatkan yang lain, dalam konteks ini yaitu melibatkan malaikat jibril. Dalam penurunan Al-Qur’an ini, Allah SWT melakukan penjagaan melalui malaikat, para hufadz.

 

Anzala artinya menurunkan, ini selaras dengan arti bahwa Al-Qur’an diturunkan secara langsung yaitu pada malam Lailatul Qadr. Maksud kata anzala ini adalah, bahwa Al-Qur’an diturunkan secara langsung namun hanya beberapa ayat Al-Qur’an saja yang diturunkan.

 

Q. S. Ad-Dukhan : 3

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”

 

Al Quran diturunkan melalui tiga tahapan :

– Di lauh mahfudz

– Kemudian dari lauh mahfudz diturunkan ke baitul izzah (langit pertama yang paling dekat dengan bumi)

– Dari baitul izzah diturunkan ke langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad. Diturunkan pertama kali ketika di gua hira.

 

Nazzala : diturunkan secara berangsur-angsur, selama 23 tahun masa kenabian.

 

Q. S. Al-Isra : 106

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

“Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”

 

Q. S. Al-Furqan : 32

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”

 

Anzalnahu (dhamir hu) dalam kalimat ini yang dimaksud yaitu Al-Qur’an.

 

Lailatul Qadr, Malam kemuliaan.

Maksud Qadr adalah pengukuran dan penentuan. Yaitu, pada malam itu Allah SWT menetapkan berbagai peristiwa setahun ke depan, yaitu dari malam Lailatul Qadr itu sampai malam Lailatul Qadr tahun depan. Allah SWT menentukan kehidupan, kematian, rezeki, keselamatan, kesesatan dan hal semisalnya.

 

Al Qamar : 12

وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَىٰ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ

“Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.”

 

⏩Ayat 2.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?”

 

Ketika Allah ingin menunjukkan apa yang disampaikan adalah sesuatu yang mulia, agung, dan penting, maka Allah akan bertanya, seperti halnya ketika Allah SWT ingin menunjukkan keagungan malam Lailatul Qadr ini. Karena pada malam ini merupakan malam penentuan takdir bagi kita.

 

⏩Ayat 3

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

 

Malam 1000 bulan, pada malam itu nilai ibadah kita akan bernilai lebih mulia daripada 1000 bulan. Ritual yang kita lakukan sama namun nilainya yang berbeda. Itulah mulianya malam ini.

 

Kapan terjadinya malam Lailatul Qadr itu?

Malam yang mulia ini akan terjadi pada salah satu malam di 10 malam terakhir bulan ramadhan.

Ada beberapa pendapat, ada yang berpendapat terjadi pada 10 pertama bulan ramadhan, 17 ramadhan, atau salah satu malam ganjil di sepuluh terakhir bulan rqmadhan 21, 23, 25, 27. Kitab-kitab terdahulu juga diturunkan dalam 10 malam terakhir ramadhan, malam Lailatul Qadr.

 

Pada 10 malam terakhir bulan ramadhan, namun tidak ada yang tahu kepastiaannya kapan. Hal ini agar setiap muslim bersungguh-sungguh di setiap malamnya.

 

Ada syarat untuk menyambut tamu agung ini, yaitu dalam beribadah ini harus dilakukan “karena iman dan ikhlas (mencari keridhaan Allah)”. Hal ini supaya ibadah tersebut dapat menghidupkan makna-makna besar yang dikandung oleh malam itu, yang sudah tentu ibadah itu dilakukan dengan “imanan” dan “ihtisaaban”. Dengan sepenuh keimanan dan sepenuh harapan.

 

Sama seperti orang yang berpuasa, tidak semua orang berpuasa akan mendapat pahala. Ada sebagian orang yang hanya memperoleh haus dan lapar, yaitu orang yang mulutnya masih mengeluarkan kata-kata kasar, masih emosi.

 

Apakah Lailatul Qadr hanya terjadi pada umat nabi?

Lalilatul Qadr terjadi di setiap Ramadhan, yaitu di 10 malam yang terakhir.

 

⏩Ayat 4.

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”

 

Nazzal : Malaikat-malaikat turun berbondong-bondong. Di atas izin Tuhannya, diizinkan untuk mengatur, tentang takdir, ketetapan setahun ke depan.

 

⏩Ayat 5.

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

 

Memberikan kesejahteraan bagi ahlul masjid, ahlul dzikir. Pada malam itu datang keselamatan, tidak ada kejelekan dan setan pun menjauh untuk menggoda manusia. Keselamatan atau kesejahteraan ketika itu ada sampai terbit fajar. Pada malam ini hanya ada kebaikan.

 

[Tanya~Jawab]

1⃣Ada orang sholeh, yang beribadah sampai 80 tahun, itu apakah sama nilainya dengan Lailatul Qadr?

 

==>Menurut sebuah riwayat, Rasul menyebut empat orang yang sangat shalih di kalangan Bani Israil yang menghabiskan hidupnya selama delapan puluh tahun berturut-turut dengan beribadah kepada Allah. Mereka itu adalah Nabi Ayub AS, Zakaria AS, Hizkeil AS dan Yusa AS. Mendengar kisah ini para sahabat pun merasa takjub. Kemudian datanglah Malaikat Jibril AS membacakan surat Al-Qadr yang menjelaskan tentang keistimewaan malam Lailatul Qadr.

 

Riwayat seperti itu lemah,

Wallahu a’lam

 

2⃣Tanda-tanda mendapat Lailatul Qadr apakah hanya dirasakan satu orang saja ataukah bisa dirasakan oleh suatu wilayah?

 

==> Yang mendapat Lailatul Qadr bisa dilihat dari perilakunya setelah Ramadhan. Seperti halnya haji mabrur, secara sekilas bisa dilihat sebelum atau sesudah berhaji, perubahan seperti apa yang sudah terjadi. Kita tidak bisa mengklaim sembarangan. Keberkahan diperolehnya Lailatul Qadr, senantiasa berbuat kebaikan, jiwanya sudah menyatu dengan kebaikan. Ibadah itu berhasil bisa dilihat ketika setelahnya, perilaku dia seperti apa. Semakin mendekat kepada Allah SWT atau malah sebaliknya; STMJ, sholat terus maksiat jalan.

Pelembutan akhlak, ibadah yang tidak dibarengi dengan akhlakul karimah, maka ada yang salah dengan dirinya, perlu dikroscek.

 

3⃣ Amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh seorang wanita yang sedang haid?

 

==> Ada amal yang dilarang seperti sholat, membaca Al-Qur’an, namun tidak dilarang untuk dzikir.

 

Wallahu a’lam bishshawwaab

 

“Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi”

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

: mesjidui.ui.ac.id

: bit.ly/mesjidui

: @masjidUI | @Ranting_hijau

Pesiar Masjid UI 1436 H – Berlayar Menuju Pulau Taqwa ⛵

-mari sebarkan-

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X