Bersama : Ustadz Dr. Eng. H. Yunus Daud, Dipl. Geotherm. Tech, M. Sc.
Ahad, 26 April 2015 07.00-08.45 WIB @Aula Utama Masjid UI Depok
S At Tahrim (66) : 6
“Wahai orang2 yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
S Luqman: 13-19
Ayat : 13
“Dan ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya. Ketika dia memberikan pelajaran kepadanya. “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar2 kedzaliman yang besar.””
Ayat :14
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua-nya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
Ayat : 15
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat :16
(Luqman berkata), “Wahai anakku! Sungguh, jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah maha halus, Maha teliti.”
Ayat : 17
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah manusia berbuat yang makruf dan cegahlah mereka dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.”
Misalnya , ketika beli motor , kemudian hilang atau diambil orang maka bersabarlah. Dan orang yang mengajarkan kesabaran harus lebih bisa bersabar. Sholat itu mencegah dari yang munkar , kalau nabi ada yang disebut ulul azmi (Nabi yang diberikan kesabaran lebih tinggi dari yang lain); diantaranya ada 5 Nabi yaitu:
– Musa, a.s
– Ibrahim, a.s
– Muhammad, SAW
– Isa, a.s
– Nuh, a.s
Ayat : 18
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia karena sombong, dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Sombong ketika kita punya ilmu, harta, dan gelar. Sombong itu ada di hati, tapi bisa terlihat dengan sikap yang ditampakkan orang tersebut. Untuk apa kita sombong, jika semua itu hanya titipan dari Allah.
Ayat : 19
“Dan sederhanakanlah dalam berjalan* dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
*Ketika berjalan jangan terlampau cepat dan jangan pula terlampau lambat.
Nasehat luqman kepada anaknya berdasarkan ayat-ayat diatas :
- Mentauhidkan Allah, karena mengajarkan tauhid kepada anak adalah urusan yang sangat besar, sebagai bekal seorang anak dalam menjalani kehidupannya.
- Berbakti kepada kedua orang tua
- Menolak perintah orang tua ketika diperintahkan untuk menyekutukan Allah, namun tetap berbuat baik kepadanya selama hidup di dunia.
- Allah akan membalas setiap perbuatan yang kita lakuakan walau seberat biji sawi
- Menjalankan sholat, menyeru manusia kepada yang ma’ruf, mencegah kemungkaran, bersabar terhadap sesuatu hal yang menimpa.
- Jangan sombong & berjalan di muka bumi ini dengan angkuh
- Dalam berjalan jangan terlalu cepat & terlalu lambat serta melembuntukan suara yang tidak dibuat-buat
Ma sya Allah, ini merupakan pelajaran yang luar biasa, nasehat Luqman kepada anaknya yang diabadikan oleh Allah di dalam Al Quran.
[Negeri yang jauh dari Nilai-nilai Islam (Negeri yang sekuler)]
Australia?
Jepang?
Negeri kita sendiri?
Berada di negeri yang jauh dari nilai-nilai Islam
- Jadwal kegiatan yang tidak mengikuti waktu islam. Tidak ada pengingat waktu-waktu sholat (suara adzan)
Di indonesia pas waktu dhuhur dengan waktu istirahat, di negeri lain? Dhuhur bisa jadi baru jam 2. Kadang-kadang kita tidak membiasakan sholat jama’ qosor ketika dalam kondisi safar. Padahal Allah memberikan keringanan (rukhsyah). Ketika kita sedang dalam kondisi safar, kita boleh meringkas dan menggabungkan sholat. Maka ketika dalam perjalanan yang harus dilakukan adalah wudhu dan kemudian menjaga wudhu. Ini penting untuk bagaimana kita bisa menjaga islam dgn baik di mana dan kapanpun kita berada. Dan ketika di tempat umum kita tidak menemukan air & tempat wudlu, kita bisa tayammum.
- Tidak ada (terbatas) tempat ibadah umum (musholla/masjid). Shalat jumat sulit dilakukan. Dalam kondisi seperti ini ketika kita sendiri maka kita bisa shalat jama’ qasar (dhuhur-asar), namun jika kita rombongan ya kita sholat jumat. Yang penting ada khatib dan imam. Islam itu tidak susah ,kita yang menyulitkan diri sendiri.
- Tidak jelas makanan halal & haram. Sederhana saja ketika kita ditawari sake, kita bisa menjawab bahwa “i am a muslim”, maka orang akan paham ini adalah hukum dalam islam. Sama halnya ketika kita ditanyai kenapa ketika lampu merah berhenti, lampu hijau jalan?
Jawabnya adalah karena ini adalah aturan.
Sederhana saja ketika ada yang bertanya, kalau minta penjelasan ya kita beri penjelasan, kalau tidak ya tidak usah berusaha menjelaskan, karena belum tentu orang tersebut mau mendengar penjelasan dari kita.
Contoh lagi, misalnya kita sedang dalam forum dengan orang non muslim, dan disitu kita dijamu dengan makanan yang mengandung makanan yang haram, kita bisa sampaikan dengan baik bahwa kita tidak bisa mengkonsumsinya.
- Banyaknya hiburan yang melalaikan dan mengumbar hawa nafsu
Di indonesia bahkan banyak sekali hal-hal seperti ini. Di negeri-negeri yang jauh dari nilai-nilai islam sungguh sangat memprihatinkan iman.
- Pergaulan bebas
- Tidak adanya kajian islam
- Tanpa ruh ramadhan
- Image negatif yang diciptakan oleh barat bahwa islam = teroris.
Bagaimana Menjaga diri & Keluarga?
- Menjaga diri & keluarga dari pergaulan bebas dan hiburan yang mengumbar syahwat
- Menguatkan semangat berjamaah dan menjalin silaturahim dengan saudara muslim. Lalu bagaimana dengan yang nonmuslim? Apakah kita harus menjauhi?
Tidak perlu, kita tetap harus menjaga silaturahim namun tetap menjaga nilai-nilai islam. Ketika ada permasalahan kita sampaikan dengan baik-baik. Yang penting kita bisa menyampaikan islam ini dengan baik, kapan saja di mana saja, tanpa kasar dan dengan akhlakul karimah. Ketika kita berada di jamaah yang minoritas muslim bagaimana? Ini berarti tugas kita sebagai seorang muslim lebih berat lagi. Islam itu perlu diperjuangkan, perlu motor penggerak untuk memperjuangkan. Di dalam jamaah yang minoritas berarti kita ada point tambahan untuk berdakwah, agar apapun yang kita lakukan tidak membuat nama islam jadi buruk, tapi justru semakin bersinar, sehingga mereka bisa mengakui bahwa islam itu indah dan bukan teroris.
- Mendalami ilmu agama dengan tekun melalui kajian rutin.
Sebelum mati kita belajar ilmu agama yang banyak. Mulai sekarang !!!
Karena kalau sudah di alam kubur, sudah terlambat. 🙁
Mumpung masih di sini (dunia), mari kita sama-sama belajar untuk menambah bekal menuju akhirat, tempat tujuan akhir kita yang hanya ada dua pilihan yaitu surga atau neraka. Mari kita jaga semangat mendalami ilmu agama sampai akhir hayat kita sehingga nantinya bisa mengantarkan kita menuju surganya.
- Menepis tuduhan islam itu teroris dengan menunjukkan kemuliaan akhlak islam mengukir prestasi dan keunggulan lain.
Mengajari anak-anak kita untuk berprestasi sedari dini. Ajari anak kita dengan bahasa arab (bahasa al quran) & bahasa inggris (sebagai bahasa international), karena kedua bahasa ini adalah kunci untuk membuka peradaban islam di kancah internasional. Sangat perlu diajarkan kepada anak-anak kita.
- Mendidik keluarga dengan semua point diatas
- Bersama kaum muslimin yang lain melakukan dakwah berjamaah agar setiap muslim dapat menjaga keimanan dan keislaman satu sama lain.
[Tanya – Jawab : ]
- Bagaimana pendapat ustadz Yunus , Jika islam dijadikan sebagai sistem yang berlaku dalam sebuah negara, misalnya pendidikan, sosial, ekonomi, dll dijalankan sistemnya berbasis islam? sehingga akan membentuk generasi masyarakat yang islami. Tentunya akan sangat indah negara ini. Insya Allah.
Saya sangat setuju. Hal tersebut merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan.
S al baqarah : 208
“Wahai orang – orang yang beriman! Masuklah ke dalam islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.“
Bahwasanya kita diperintahkn untuk menjalankan agama islam secara kaaffah. Namun ada kondisi yang menyebabkan kita belum bisa kaaffah. Misalnya bank syariah : beberapa tahun yang lalu tidak ada, itu artinya kita belum bisa kaffaah. Ada sebuah proses yang harus kita lalui agar kita bisa menjalankan islam secara kaffaah. Proses yang harus kita perjuangkan. Kalau kita mau merubah, kita harus bisa menguasai ilmu ekonomi yang ada/yang sedang berjalan, lalu setelah kita paham & mahir dalam ilmu tersebut kita cari kelemahannya dimana, lalu kita bisa membuat dan memperjuangkan ekonomi yang syariah, tidak hanya asal dalam membuat sistem tersebut harus dikuasai dulu ilmunya. Ini baru bicara dari segi ilmu ekonomi. Bicara keluarga, pendidikan,dll. Maka kita perlu mendidik anak-anak kita, sehingga nantinya mereka bisa keren dalam ilmu agama dan juga ilmu pengetahuan yang lain sesuai bidang mereka. Misalnya : Mampu untuk membuat program tv yang bagus dan berbasis islami. Tapi harus bagus dan keren, kalau tidak keren akan dilecehkam musih-musuh islam. Harus profesional dalam pengelolaannya, bagus, dan islami. Al jazeera dulu dilecehkan, namun sekarang keren. Dan dalam memperjuangkan nilai-nilai islami pun harus dengan cara yang ma’ruf . Jangan sampai cara yang kita berikan lebih buruk dari yang sekuler. Mari kita menjadi pendidik yang bisa mendidik adik-adik kita, saudara-saudara kita untuk jadi yang lebih baik. Selamatkan anak-anak kita, saudara-saudara kita agar bisa berislam secara kaffaah. Sehingga kita bisa menampilkan bahwa islam itu keren, islam itu indah, dan bukan teroris. Nabi Muhammad saw menganjurkan dengan cara yang terbaik dalam mengajarkan hukum dan ajaran islam.
- Kalau di indonesia ada 3 kondisi, adat, barat, ajaran Tuhan. Bagaimana dengan kondisi seperti itu menurut ustadz?
Mereka membuat mindset barat, ini adalah ghazwul fikri, kita harus meluruskan, kita harus menampilkan kebaikan-kebaikan islam. Walau dengan hal yang terkecil seperti senyum, senyumlah dengan saudaramu dengan sebaik-sebaik senyum. Sehingga mindset itu perlahan-perlahan akan bisa dirubah , in sya Allah..
- Sejauh mana kita berbakti kepada orang tua ketika sudah berkeluarga?
Bakti kepada kedua orang tua itu tidak dibatasi dalam Al Quran. Lalu bagaimana jika terkait suami, suami yang tidak mengizinkan? Insya Allah suami yang baik tidak akan melarang istrinya untuk tetap berbakti kepada kedua orang tuanya, bahkan seorang suami yang baik akan turut serta membantu istrinya. Jangan membeda-membedakan orang tua kita dan mertua kita, kita harus bisa berbakti kepada keduanya, karena mereka adalah sama-sama orang tua kita juga.
Allahu’alam bishshawab.
Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi
sumber gambar : http://osolihin.net/wp-content/uploads/2014/11/48keluarga-muslim-di-pantai.jpg