Memahami Keunikan dan Keistimewaan Mukjizat Bahasa Al Qur’an

By On Friday, April 17 th, 2015 · no Comments · In ,

Oleh : Ustadz Habiburrahman El Shirazy

Ahad, 1 Maret 2015 07.00-08.45 WIB @Aula Utama Masjid UI Depok

 

Allah memberikan mukjizat kepada Rasul utusannya sesuai dengan keadaan umat zaman tersebut. Nabi Musa datang dengan mukjizat tongkatnya disaat keagungan saat itu ada di para ahli sihir. Dan ahli sihir tersebut bisa membedakan mana yang sihir dan mana yang bukan, hingga mereka beriman pada Allah.

Nabi Isa turun di mana tabib dan kedokteran ada di puncak. Nabi Isa turun dengan mukjizat yang dapat menyembuhkan orang sakit belang, orang yang sejak lahir buta bisa disembuhkan, bahkan bisa menghidupkan orang mati, biiznillah, dengan seizin Allah. Menurut alim ulama, ada 2 mukjizat yang bisa dilihat hissiyah (panca indra) dan ada yang maknawiyah.

Rata-rata sebelum Rasulullah, mukjizat para Nabi adalah hissi dan biasanya terbatas pada waktu itu dan dapat dilihat langsung. Sedangkan Rasulullah turun dengan mukjizat Alquran dengan mukjizat bahasa dan keilmuan yang ada di dalmnya, di mana saat itu sastrawan berada di puncak. Dan hingga zaman sesudahnya (hingga akhir zaman),ilmu pengetahuan menjadi rajanya.

Nabi Muhammad saat diturunkan berada disaat kondisi orang-orang senang bertanding untuk lomba-lomba bersyair di pasar Ukaz. Bahkan dengan syair tersebut orang bisa jadi teman dan lawan. Tapi di saat itu Rasulullah tidak pernah sekalipun ikut dalam pertandingan syair itu, karena banyak di dalamnya berisi kebohongan.

Hingga suatu hari Rasulullah naik ke bukit Shofa mengumpulkan seluruh kabilah untuk memberikan pengumuman penting, dan Rasulullah pun bertanya kepada semuanya, “Jika aku beritahu kalian bahwa di balilk bukit ini ada pasukan yang siap-siap menyerang,apakah kalian percaya?” Para penduduk makkah menjawab, “ya,kami percaya. Karena engkau bahkan tidak pernah berniat untuk bohong pada kami”. Sebegitunyalah penduduk makkah menjunjung tinggi kejujuran Rasulullah.

Para penyair saat itu terkalahkan oleh satu kata Alquran… Ketika disebutkan “Nuuuuuuun” “Shaaaaad” Mereka tertegun. Mereka terhenyak. Kemudian diberikan 2 hingga 3 kata. “Yaa siiiin“. Mereka terhenyak. “Alif Laaaam Miiiim“. Apakah itu? Mereka penasaran hingga mereka ingin tahu kelanjutannya. “Alif laam miiiim“, “Zalikal kitabu la raiba fihi” (inilah Kita Alquran yang tidak ada keraguan didalamnya). Bagi yang hatinya suci dan bersih, mereka beriman. Karena mereka sangat tahu bahwa Alquran tersebut bukan syair.

Kalau kita kaji lebih dalam bahwa di dalam Al Quran dari Alfatihah sampai AnNaas adalah mukjizat. MUKJIZAT dari segi bahasa. Dari Balaqhah nya. Dari segi Ilmu Psikologi. dari segi kesejarahan. Dari segi keilmuan. Bahwa apa yang disampaikan Alquran dapat dibuktikan. Bahkan Allah menantang kafir hingga manusia akhir zaman, buatlah yang serupa dengan Alquran, bahkan walau hanya satu ayat.

Hud:13 : “Bahkan mereka mengatakan,Dia (Muhammad) telah membuar buat alquran itu. Katakanlah, kalau demikian datangkanlah sepuluh surat semisal dengannya (Alquran) yang dibuat-buat dan ajaklah siapa saja diantara kamu yang sanggup selain Allah,jika kamu orang yang benar.”

At-Thur 34 : “Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar.

Q.S Alqari’ah 1-3 : Alqari’ah. Mal’qari’ah. Wa maa adraka mal qari’ah. (Dan tahukah kamu apa itu alqari’ah/hari kiamat?)

Orang yang mengerti bahasa Arab mngerti bahwa penggunaan ‘adraka‘ adalah untuk mengabarkan sesuatu yang benar-benar penting dan dahsyat. Maka ketika alqari’ah dibacakan mereka merinding. Musailamah Alkadzab mencoba menandingi. “Alfiiil“, “mal fiil, Wa maa adraka mal fiil“.

Musailamah mencoba membuat tandingan yang menceritakan tentang Alfiil/Gajah “Adraka” itu untuk mengabarkan sesuatu yang penting. Tapi Musailamah menjelaskan tentang Alfiil ( Gajah) dengan kata adraka, sesuatu yang tidak perlu dijelaskan. Karena anak TK pun tahu.. bahkan setelah penggalan ‘wa maa adraka mal fiil’, Musailamah menjelaskan bahwa Alfiil itu belalainya panjang. Apakah itu yang mau disandingkan dengan Alquran?

Al-Baqarah 24 : “Jika kamu tidak mampu membuatnya dan tentu kamu tidak mampu.maka takutlak kamu akan api neraka yang bhan bakarnya mnusia dan batu yang disediakn bagi orag orang kafir.

Sudah banyak ulama yang membahas kemukjizatan Alquran, seperti Imam Albaqilani, Imam Alqatibi,  dan Imam Alzamil Kamil yang menulis kitab I’jazul Quran. Apalagi kalau orang mngerti BAHASA ARAB, mereka akan selalu menemukan sesuatu yang baru dari Alquran. Baru dibaca satu ayat dan ditadaburi, ia akan menemui mukjizat Alquran. Dibaca lagi yang kedua kali ayat itu, ia temukan lagi mukjizat yang baru. Benar-benar dia akan menemukan bahwa itu bukan kalam manusia tapi kalam Allah.

Albaqarah 101 : “Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung) nya seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).”

Ayat 101 ini diawali ketika Rasulullah mendatangi penduduk Madinah. Jadi Sebagian penduduk Madinah dulu mengenal Taurat. Sebagiannya masih asli dan ada yang mereka ubah, dan mereka tahu bahwa apa yang di dalam Alquran itu sama seperti apa yang disebutkan dalam kitab mereka Taurat.

Mari kita bahas pemilihan diksi Allah di ayat 101 ini.

1. Nabaza artinya melempar sambil menepis. Menepis sambil mengatakan tidak. Sebagian kelompok Taurat itu melemparkan kitab Allah juga (Alquran). Kenapa bukan tharaha (meletakkan). Atau a’rada (memalingkan). Kenapa tidak romaa (melempar). Pilihan “nabaza” itu benar-benar tepat padahal banyak pilihan kata lain

2. Lalu “waraaaaaaa’a dzhuhurihim” (dibelakang punggung mereka). Mengapa Allah menggunakan waraaaaa’a tidak menggunakan khalfa yang artinya juga belakang. Karena ini menunjukkan kitab ini benar-benar dibuang jauh dibelakang.

Bahkan peletakkan kalimat di Alquran juga ada maknanya. Surat ArRahman:24-26, “Miliknya lah kapal-kapal yang berlayar di lautan bagaikan gunung-gunung. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Semua yang ada diatas(nya) akan binasa.”

Coba dibaca secara irama, ayat ini benar indah, jika benar makhrajnya. Mari kita bahas bahasa Alquran disurah ArRahman ini.

1. Aljawaril (itu kapal-kapal perahu). ayat 24: Kapal tersebut berlayar di lautan bagaikan gunung-gunung. Catatan: Kapal bisa terlihat sperti gunung-gunung kalau ilihat dari atas, misal dari atas pesawat.

2. Ayat 26: Semua yang ada di atas “nya” akan binasa. Coba sambil dilihat mushafnya. Kalau yang ngerti bahasa Arab tahu kalau “haa” pada kata ‘alaihaa‘ diayat 26 itu adalah dhamir (kata pengganti dia). Sebenarnya “haa” itu merujuk ke mana? Dia merujuk kepada kata ganti “bumi”(Al’ardhu). Tapi bisakah  kita menemukan kata al’ardhu sebelumnya?? Tidak!! Padahal dalam kaidah bahasa arab harusnya kalau mnggunakan dhamir (kata pengganti) harus ada yang digantikan sebelumnya. Ayat sebelumnya (ayat 24) yang bisa dirujuk sebagai yang digantikan dari “haa” hanya satu yakni “Aljawari” (yang artinya kapal atau perahu). Pertanyaannya apakah kita manusia sedang berada dalam perahu?

3. Mukjizatnya: bumi ini bergerak. Tanpa kita sadari daratan yang kita injak bergerak di atas samudra dan lempeng, ibarat kapal di atas samudra. MasyaAllah, Apakah Muhammad SAW tahu fakta tersebut hingga ia menggambrkan bumi dengan seperti ini. Ini bukanlah kata-kata Muhammad SAW, tetapi dari Allah. Belum pernah diceritakan dalam sejarah bahwa Rasulullah pernah berlayar. Akan tetapi bagaimana Rasulullah bisa membuat deskripsi secanggih ini?? Ini benar-benar mukjizat dari Allah.

ArRahman ayat 24: “MilikNya-lah kapal-kapal yang berlayar dilautan bagaikan gunung-gunung.

Selanjutnya kita tadabburi surat AlQamar. Silahkan dibuka mushafnya, AlQamar ayat 9-32. Silakan dibaca dengan tartil ayat ini. Rasakan keindahan terutama pada bagian ujungnya. Intinya ayat ini bercerita tentang kaum Nuh yang mengingkari Nuh. Kemudian Allah menutup cerita dengan ayat 17 “Dan sesungguhnya! Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan dan pengajaran, maka adakah sesiapa yang mau mengambil peringatan dan pelajaran.

Kemudian diceritakan tentang Kaum Ad yang mengingkari nabinya, dan lagi-lagi ditutup dengan ayat 22 “Dan sesungguhnya! Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan dan pengajaran, maka adakah sesiapa yang mau mengambil peringatan dan pelajaran.

Kisah kaum Tsamud yang ditutup serupa di ayat 32. Dan kaum luth di ayat 40. Pertanyaannya mengapa Allah menutup kisah-kisah ini dengan cerita Alquran, padahal kaum-kaum tersebut tidak mengenal Alquran. Jawabannya karena ayat ini untuk memperingatkan kita umat Muhammad yang telah diberikan Alquran, agar berpegang teguh dengannya karena dia (Al Quran) itu mudah.

Menurut mufassir, kalimat ini ingin menjelaskan bahwa kaum Nuh diazab seperti itu karena tidak mau mendengarkan firman Allah melalui Nuh. Dan di depan kalian itu ada alquran. Maka WAJIB bagi kalian membaca alquran ,memahami alquran, mempelajari alquran dan mengamalkannya.

Berulang kali Allah mengingatkan ALQURAN ini MUDAH. Bahkan oleh orang yang tidak mengerti bahasa arab. Jika mereka mebacanya dengan makhraj dan tajwid yang benar, tentu mereka akan merasakan sentuhan Alquran. Menangis dengan mudah, karena itulah keajaibannya.

Kemudian balik kita baca Arrahman 1-3 dengan tartil Arrahman 1-3.

Arrahman. Yang telah mengajarkan alquran. Dia menciptakan manusia.

Allah langsung membahas Alquran di Arrahman. Setelah Allah menjelaskan tentang kaum-kaum sebelumnya karena mengingkari firman pada surat Alqamar. Padahal telah dimudahkan bagi kita Alquran. Karena di Arrahman,Allah langsung mengatakan bahwa “Dia yang Arrahman. Yang mengajarkan Alquran“. Dan tentunya sangat mudah Alquran karena Allah yang akan mengajarkan kita.

Q&A:

1. Membaca Alquran adalah pintu utama untuk memahami Alquran. Tentu membaca Alquran dengan benar tentu akan berbeda. Karena jika benar, mereka akan ditemani malaikat. Sedangkan jika salah, belum sesuai makharjnya maka mendapat dua pahala.

Kemudian jika kita belum bisa BAHASA ARAB maka untuk memahaminya secara dasar gunakan terjemahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini bisa dijadikan untuk bahan tadabbur, tetapi tidak menentukn hukum. Karena terjemahan Bahasa Indonsia tidak mampu menjelaskan bahasa alquran yang satu katanya memiliki banyak arti, yang memberi efek kenapa Allah menggunakan kata tersebut bukan kta lain. Maka bertanyalah pada yang lebih mengerti.

2. Mengapa Allah menggunakan Nahnu (Kami) buksn Ana (aku)?

  1. Ada saatnya Allah menggambarkan bahwa Allah bersama malaikat. Untuk beberapa tugas dari Allah yang dikerjakan malaikat atas perintah Allah.
  2. Atau terkadang di dalam bahasa arab itu biasa untuk menunjukkan ketakziman dan kebesaran atau penghormatan maka digunakan Jama’ (plural) bukan Singular.

3. Motivasi agar kita semagat mempelajari atau meghapal Alquran. Ingatlah hadist ini “SEBAIK BAIK KALIAN adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkan Alquran“. Seperti Rasulullah saw, beliau mempelajari Alquran dan mengajarkannya

4. Untuk mempelajri tafsir secara umum bisa mempelajari tafsir Ibnu Katsir Tafsir. Hukum: Imam Qurtubi. Tafsir keindahan bahasa: Ibnu Hayyan

5.Mengapa ayat Alquran awalnya Alfatihah dan diakhir Annas?

Alfatihah itu Ummul Kitab. Semua kandungan Alquran itu terkandung di Alfatihah :

1.tauhid (ayat 1-3)

2.hari akhir (ayat4)

3.syariat (ayat 5)

4.akhlak (ayat 6)

5.siroh/sejarah (ayat7)

tapi inti semuanya adalh Ihdinaashirothol Mustaqim (ayat 6).

Sedangkan untuk Annas diakhir wallahu’alam. Bisa jadi Allah ingin berpesan bahwa Alquran ini adalah untuk semua Annas (umat manusia) yang harus dipegang dan tidak diabaikan, dan menjadi petunjuk dari yang menciptakan manusia

6. Cara mengajak orangl ain agar mau mngahapal Alquran dan merasakan keindahannya?

Kita bisa merasakan sesuatu kalau kita CINTA pada sesuatu tersebut.

1.Ajak mereka terlebih dulu untuk menCINTAI Alquran

2.baru ajak tadabbur, hingga mengikuti halaqah-halaqah kajian.. jadi bertahap. Nikmatnya terasa jika kita CINTA.

SEBAIK-BAIK  HIDANGAN adalah Al Quran. Sebaik-baik Dzikir adalah AlQuran. Alhamdulillah, semoga menambah khazanah keilmuan kita dan membuat kita semangat mendekatkan diri pada Alquran.

Ikuti Kajian Ahad pagi Selanjutnya, karena kami tidak hanya memberi informasi tapi senantiasa berusaha untuk menginspirasi.

sumber gambar : http://bdm.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/al_quran_by_durooob.jpg

About Masjid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not span in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X